Polda NTB Tingkatkan Mitigasi Risiko


16 Mei 2024, bertempat di Hotel Aston Inn Mataram, Polda Nusa Tenggara Barat mengadakan sosialisasi dan pelatihan Elektronik Manajemen Risiko. 

Elektronik manajemen risiko (e-MR) adalah penerapan prinsip-prinsip manajemen risiko secara elektronik dalam suatu organisasi. Hal ini dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengidentifikasi, menganalisis, menilai, dan mengelola risiko yang dihadapi organisasi.

Tujuan e-risk management:

  • Meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen risiko
  • Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas proses manajemen risiko
  • Memudahkan pengambilan keputusan yang tepat terkait risiko
  • Meminimalisir kerugian yang disebabkan oleh risiko

Manfaat e-risk management:

  • Mengurangi biaya operasional
  • Meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan
  • Meningkatkan kepercayaan investor dan pemangku kepentingan lainnya
  • Meningkatkan daya saing organisasi



Komponen utama e-risk management:

  • Sistem informasi manajemen risiko (SIRMR): SIRMR adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengelola proses manajemen risiko. SIRMR dapat membantu organisasi dalam mengidentifikasi, menganalisis, menilai, dan memantau risiko.
  • Alat bantu manajemen risiko: Berbagai alat bantu manajemen risiko tersedia secara elektronik, seperti perangkat lunak simulasi risiko, model penilaian risiko, dan alat analisis data.
  • Kebijakan dan prosedur manajemen risiko: Kebijakan dan prosedur manajemen risiko harus didokumentasikan secara elektronik dan mudah diakses oleh semua karyawan.
  • Budaya manajemen risiko: Budaya manajemen risiko harus ditanamkan dalam organisasi sehingga semua karyawan memahami pentingnya manajemen risiko.

Penerapan e-risk management:

Penerapan e-risk management dapat dilakukan secara bertahap, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  • Membentuk tim manajemen risiko: Tim manajemen risiko bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menerapkan strategi manajemen risiko organisasi.
  • Menentukan tujuan dan sasaran manajemen risiko: Tujuan dan sasaran manajemen risiko harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART).
  • Mengidentifikasi risiko: Risiko dapat diidentifikasi melalui berbagai metode, seperti brainstorming, analisis SWOT, dan survei.
  • Menganalisis risiko: Risiko harus dianalisis untuk menentukan probabilitas dan dampaknya.
  • Menilai risiko: Risiko harus dinilai untuk menentukan tingkat keparahannya.
  • Mengelola risiko: Risiko dapat dikelola dengan berbagai cara, seperti menghindari risiko, mengurangi risiko, mentransfer risiko, dan mengasuransikan risiko.
  • Memantau dan mengevaluasi risiko: Risiko harus dipantau dan dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa strategi manajemen risiko masih efektif.


Polda NTB Siap Menerapkan Manajemen Risiko

bertugas sebagai pemateri E-MR Bapak Yono Maulana.S.Kom.,MM.,MPM.,ICTPM.,CMA dan dihadiri oleh
jajaran PJU serta peserta dari seluruh Polres Jajaran. 

Bapak Yono Maulana pada waktu yang sama menyampaikan, harapannya setelah dilakukan training ini paling tidak Polda NTB bisa langsung melaksanakan implementasi E-MR sehingga pada tahun 2025 sudah berjalan dengan stabil dan sudah bisa mengevaluasi secara mandiri dan mampu memetakan potensi-potensi risiko yang akan timbul. 

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post