VISI DAN GAGASAN MASA DEPAN SISTEM MONETER (REDEFINISI STRUKTURAL) - Bagian 1

Penghimpun : 

Fauzi Hasan, Doctor of Management Information System, Doctor of Financial Management, Professor of Project Management-American Academy President of American Academy Asia Pacific.

Penulis memperhatikan dan mengamati bahwa setiap hari, orang di seluruh dunia melakukan lebih dari dua miliar pembayaran digital (digital payments), pembayaran meliputi transaksi barang dan jasa, meminjam dan menabung, serta terlibat dalam banyak transaksi keuangan lainnya. Setiap kali mereka melakukannya, mereka bergantung pada sistem moneter (monetary system) yang terbangun atas sekumpulan institusi dan regulasi yang memungkinkan terjadinya pertukaran moneter (monetary exchange).

Pada kernel sistem moneter terdapat bank sentral (central bank), dimana bank sentral mengeluarkan uang dan mempertahankan fungsi intinya, kepercayaan pada sistem moneter pada akhirnya didasarkan pada kepercayaan pada bank sentral., namun demikian bank sentral tidak beroperasi sendiri. Bank komersial dan penyedia layanan pembayaran swasta (payment service providers PSP) lainnya melakukan sebagian besar pembayaran dan menawarkan layanan dan berhadapan langsung dengan pelanggan. Pembagian peran ini mendorong timbulnya persaingan yang kompetitif dan memberikan peran penuh pada inovasi dan kreativitas sektor swasta dalam melayani pelanggan. Keragaman inovasi sektor swasta yang menguntungkan masyarakat dibangun di atas fonadasi bank sentral yang kuat.

Sistem moneter adalah seperangkat institusi dan pengaturan yang mendukung pertukaran moneter yang terdiri dari uang dan sistem pembayaran. Bank sentral merupakan jantung (core) dari sistem moneter, saat bank sentral mengeluarkan uang dan mempertahankan fungsi intinya, kepercayaan pada sistem moneter pada akhirnya didasarkan pada kepercayaan pada bank sentral. Namun demikian, bank sentral tidak beroperasi sendiri, bank komersial dan penyedia layanan pembayaran swasta (public service payment PSP) lainnya melakukan sebagian besar pembayaran dan menawarkan layanan dan berhadapan langsung dengan pelanggan. Pembagian peran ini mendorong persaingan dan memberikan peran penuh pada motivasi dan kreativitas sektor swasta dalam melayani pelanggan atau nasabah. Pada dasarnya

inovasi sektor swasta akan menguntungkan masyarakat justru karena dibangun di atas fondasi bank sentral yang kuat.

Sistem moneter dengan bank sentral sebagai pusatnya telah melayani masyarakat dengan baik, dan sejalan dengan inovasi digital telah memperluas batas dukungan teknologi, dan menimbulkan tuntutan baru pada sistem moneter. Inovasi yang menjangkau jauh, seperti dengan munculnya crypto currency, menuntut adanya perubahan yang radikal. Secara teknis ekosistem dari cryptocurrency (cryptosystem) dibangun di atas premise desentralisasi. Cryptosystem secara operasional menghapus adanya pemeranan bank sentral sebagai pengendali tunggal aliran uang (currency) dan adanya pemerananan dari kelompok terpercaya (trusted intermediaries), dan menggantikannya dan pemeraranan validator anonym guna menjaga sistem menjadi mandiri dan bebas dari pengaruh entitas atau kelompok yang kuat atau berpengaruh.

Sistem keuangan yang terdesentralisasi atau DeFi (decentralization finance) berupaya mereplikasi layanan keuangan konvensional, yang didukung oleh cryptosystem, dimana layanan ini diaktifkan oleh adanya sejumlah inovasi pelayanan transaksi global selama 24 yang dengan mengandalkan aplikasi open-source dan bersifat borderless.

Sebagaimana yang pernah penulis sampaikan di beberapa tulisan sebelumnya mengenai cryptosystem dengan berbagai kerawanannya (vulnarabilities), bahkan penulis telah menyampaikan gagasan terkait metode dan langkah-langkah dalam melakukan audit suatu cryptosytem, dalam hal ini terdapat jurang pemisah yang luas antara visi cryptosystem dan realitasnya. Fenomena kegagalan stablecoin TerraUSD dan runtuhnya koin kembarnya (twin coin) Luna telah menunjukkan adanya kelemahan sistem yang diperburuk oleh penjualan koin untuk kepentingan spekulasi.

Dari perspektif sistem, penulis memahaminya bahwa cryptosystem dan DeFi memiliki keterbatasan struktural yang cukup lebar, dan hal ini mencegah kedua sistem untuk mencapai tingkat efisiensi, stabilitas, atau integritas yang diperlukan untuk suatu sistem moneter yang memadai. Pada dasarnya, suatu cryptosystem tidak memiliki suatu nominal anchor, yang kemudian diwujudkan dengan diluncurkannya stablecoin, yang pastinya rentan terhadap fragmentasi dan keamanan akibat dilakukannya application scaling guna mendukung pertumbuhan transaksi bisnis. Demikian pula masuknya pemegang koin spekulatif dan para intermidiaries yang tidak diatur dalam sistem. Kekurangan struktural ini tidak mungkin hanya dapat diperbaiki secara teknis, karena hal ini mencerminkan keterbatasan (limitations) yang melekat pada sistem terdesentralisasi yang dibangun di atas blockchain platform tanpa izin.

Untuk memastikan keamanan dan stabilitas sistem moneter, penggunaan uang perlu memenuhi tiga fungsi yaitu: sebagai penyimpan nilai (store value), satuan hitung (unit account), dan alat tukar (medium exchange). Jika sistem moneter bergantung pada entitas utama baik publik maupun swasta, yang harus akuntabel., diamna untuk otoritas publik didasarkan pada regulasi, demikian pula adanya pengawasan yang efektif untuk entitas swasta.

Sistem moneter harus efisien, dan memungkinkan pembayaran yang handal dan cepat untuk mendukung transaksi ekonomi dalam skala besar maupun dengan biaya rendah. Akses ke layanan pembayaran dengan harga yang terjangkau, khususnya rekening transaksi, dan harus bersifat universal untuk menyebarkan manfaat kegiatan ekonomi dan financial inclusion, sistem harus dapat melindungi privasi sebagai suatu hak fundamental, dan memberikan kontrol pada pengguna atas data keuangan. Integritas sistem harus dilindungi, dengan menjaga dari aktivitas terlarang seperti pencucian uang (money laundry), pendanaan terorisme, dan penipuan.

Penulis berpendapat bahwa sistem moneter bukan hanya potret ekonomi seperti yang ada saat ini, namun sistem ini perlu berkembang sesuai dengan perubahan struktural dalam tatanan ekonomi global masyarakat dunia, untuk hal ini sistem moneter harus didukung oleh teknologi yang handal. Sistem moneter harus dapat beradaptasi dan mampu mengantisipasi perkembangan dan kebutuhan pengguna di masa depan, dan selaras dengan dukungan pada persaingan dan inovasi (competitiveness and innovations). Guna melayani dunia yang semakin saling terhubung dengan lebih baik, sistem moneter juga harus terbuka (open), dapat dioperasikan (interoperability) di dalam ekosistem geografis yang berbeda , dan fleksibel, baik di dalam negeri maupun lintas batas (cross border). Sama seperti transaksi ekonomi yang melampaui batas geografis, sistem moneter perlu melayani jaringan tanpa batas dari entitas yang saling berhubungan.

Sistem moneter saat ini berada pada arah pencapaian tujuan yang telah disampaikan, yang utamanya didasarkan pada perubahan terkait dengan kebutuhan pengguna dan seiring dengan perubahan yang terjadi pada teknolgi pendukung (supporting technology). Penulis mengamati bahwa layanan pembayaran (service payment) saat ini terkadang tidak praktis dan mahal untuk digunakan, dan hal ini mencerminkan kurangnya persaingan dalam penyelenggaraan jasa pelayanan ini. Pembayaran lintas batas sangat mahal, sulit dimonitor dan lambat, dalam hal ini biasanya akan melibatkan satu atau lebih bank koresponden untuk menyelesaikan transaksi, menggunakan sistem buku besar (general ledger) yang dibangun di atas teknologi yang berbeda. Banyak nasabah dan pengguna terutama di pasar negara berkembang (developing countries) masih tidak memiliki akses ke opsi pembayaran digital. Kenyataannya dunia global yang sedang memberdayakan ekonomi digital yang terus berkembang, dan membutuhkan sistem moneter yang memungkinkan setiap orang melakukan transaksi keuangan secara domestik dan global dengan cara yang aman, sehat, dan efisien. Melayani perubahan sesuai dengan tuntutan masyarakat dalam sistem moneter ini membutuhkan kemajuan teknologi dan pengaturan kelembagaan yang handal.

lanjut VISI DAN GAGASAN MASA DEPAN SISTEM MONETER (REDEFINISI STRUKTURAL) - Bagian 2

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post