Gatot Nurmantyo, Ajak Waspada Terhadap Ancaman Kompetisi Global

Selasa 16 Januari 2018, jam 09.00 wib, bertempat di kampus 1 Universitas Swadaya Gunung Jati,  Jenderal TNI Gatot Nurmantyo akan memberikan kuliah umum tentang Wawasan Kebangsaan.

Dalam Kuliah Umumnya beliau memaparkan beberapa penomena dan data-data yang terkait dengan keadaan bangsa Indonesia saat ini.

diantaranya adalah pentingnya kita semua mengantisipasi terhadap berbagai macam ancaman dan tantangan terutama dalam kompetisi global.

Penghancuran sebuah negara tidak lagi dengan cara-cara konvensional melainkan dengan cara-cara baru yang sukar dikenali secara nyata.

Konflik di dunia yang terjadi rata-rata dilatarbelakangi dengan ENERGY. contoh nyata negara-negara Arab Timur Tengah banyak yang mengalami kehancuran itu semua akibat peperangan yang dilatarbelakangi dengan perebutan sumber energi. 


Selain bicara soal isu kekacauan bersumber dari energi sang Jenderal juga menyampaikan teori Malthus 1798 tentang teori kependudukan, Malthus meramalkan bahwa jumlah populasi akan mengalahkan pasokan makanan yang mengakibatkan kuranya pasokan makanan per orang dalam teori tersebut bahwa jumlah penduduk mengikat seperti deret ukur, sdangkan ketersediaan makanan meningkat seperti deret hitung. 

Berikutnya Jenderal Gatot Nurmantyo juga menyampaikan teori hegemoni dimana setelah perang dingin setelah jatuhnya Soviet dan tumbuhnya kekuatan unipolar USA adanya globalisasi dan tumbuhnya struktur, kedaulatan dan identitas suatu negara. sejak itu semua negara berusaha mencari tempat dalam pertimbangan kekuatan global dan regional yang dibentuk oleh tatanan hegemoni unipolar.
dalam hubungan internasional 3 kunci kekuatan penyelenggaraan hubungan luar negeri diantaranya adalah Kekuatan, Struktur dan Hegemoni. Seiring dengan perubahan posisi AS sebagai simbol kekuatan hegemonik dunia, AS mulai menciptakan doktrin dalam rangka mendukung dominasi hegemoniknya. dalam dokter hegemonik negara-negara kecil harus tunduk pada pengaruh hegemon atau mereka akan ditinggalkan oleh arus globalisasi  dan tidak mampu bertahan dilingkungan globalisasi. 

Hegemoni memungkin mereka untuk menyebar nilai-nilai moral, politik, budaya dan sub komunitas untuk kepentingan mereka. Kekuatan mereka mampu menciptakan aturan dan sistem internasional berdasarkan motivasi dan hasrat seseorang. Apa sebetulnya kunci hegemoni ? itu adalah Uang, Kapasitas produksi dan Kekuatan militer. 

saat ini sedang terjadi tren perang yang berbeda, melalui apa ? Proxy War! ya proxy war adalah salah satunya, tidak dapat mengenal kawan dan lawan karena musuh menggunakan non stste actors dari jauh. selain itu gerakan separatis, demonstasi massa, bentrok antar kelompok terus berlanjut sampai saat ini.

Apa yang harus dilakukan bangsa Indonesia dalam menghadapi persoalan globalisasi ? back to basic, bahwa bangsa Indonesia memiliki kearifan lokal dan Pancasila, memiliki semangat gotong royong, memiliki jiwa kemajemukan. Dan kunci paling penting adalah Budi Pekerti luhur yang telah diajarkan oleh nenek moyang kita agar selalu menghormati dan menghargai orang lain, memperlakukan orang lainseperti memperlakukan diri sendiri. 
Kita harus sadar dan bangga Bahwa Indonesia merupakan negrei patriot. Sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, ekonomi yang kuat dan memiliki tenaga kerja yang luar biasa besar yang dilatarbelakangi oleh keanekaragaman. 

Akhirnya kita bersatu padu, bersama bergotong royong dengan tulus dan ikhlas dalam bertanggungjawab menjadi warga negara untuk menjaga bangsa dan negara Indonesia. 

di rangkum dari pidato kuliah umum di Unswagati Cirebon
oleh Yono Maulana

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post