Majalah SWA yang sedang Anda baca ini kembali menampilkan Indonesia’s 100 Most Valuable Brands.
Ini adalah peringkat 100 merek dengan nilai tertinggi, yang valuasinya
dilakukan oleh Brand Finance Plc, lembaga konsultan penilaian merek yang
bermarkas di London, Inggris. Namun, pemeringkatan ini hanya bisa
dilakukan terhadap merek-merek, baik corporate brand maupun product brand,
yang dimiliki perusahaan publik (terdaftar di Bursa Efek Indonesia).
Sebab, untuk melakukan valuasi, Brand Finance membutuhkan akses ke data
keuangan perusahaan. Dan, data keuangan yang bisa diketahui publik
adalah yang dimiliki perusahaan yang sudah mencatatkan sahamnya di bursa
efek.
Dengan adanya peringkat merek berdasarkan nilainya ini, perusahaan
bisa melihat posisi nilai merek-merek yang dimilikinya. Dan, muaranya
adalah memotivasi mereka untuk terus berupaya membangun merek yang kuat
dan bernilai tinggi melalui inovasi dan terobosan strategi bisnis.
Hasil pemeringkatan Indonesia’s 100 Most Valuable Brands 2016,
seperti tahun-tahun sebelumnya, memang ada sejumlah merek yang sangat
menonjol nilainya. Di industri telekomunikasi, ada Telkom Indonesia yang
nilai mereknya mencapai US$ 2,62 miliar (turun 7% dibandingkan dengan
tahun lalu) yang berada di peringkat pertama. Kemudian, di industri
rokok ada Sampoerna (US$ 2,07 miliar) dan Gudang Garam (US$ 1,85
miliar), serta di industri perbankan ada Bank Mandiri (US$ 1,83 miliar),
Bank Rakyat Indonesia (BRI, sebesar US$ 1,59 miliar) dan Bank Central
Asia (BCA, US$ 1,14 miliar). Sementara, banyak merek lain yang nilainya
jauh di bawahnya. Tak mengherankan, 10 merek dengan nilai tertinggi
berkontribusi sebesar 63% terhadap nilai total 100 merek yang masuk
dalam peringkat tersebut.
Post a Comment