Festival Seni dan Budaya Masih Di Cintai Masyarakat


Perhelatan Festival Budaya Sunyaragi baru saja usai, dengan segala kekuatan, dan keterbatasan akhirnya bisa berjalan sampai tuntas dan sukses di selenggarakan. Tanpa dipungkiri walaupun masih banyak kekurangan disana sini. Ada beberapa hal yang menarik untuk penulis paparkan disini tentang perjalanan dan perjuangan menyelenggarakan festival budaya Sunyaragi 2019. 

1. Sumber Daya Manusia
sumber daya manusia selalu menjadi penentu dalam semua hal, terlebih dalam manajemen proyek yang dilaksanakan penuh resiko dan keterbatasan waktu dan biaya. Festival Budaya Sunyaragi 2019 bisa dikatakan sangat terbatas dalam hal keberadaan sumber daya manusia, hal tersebut dikarenakan waktu persiapan yang sangat pendek hanya terhitung 1 bulan dari mulai di rencanakan dan dipaparkan didepan Sultan dan Wakil Walikota Cirebon dan jajaran. Namun rupanya keterbatas sumber daya manusia tersebut menjadi pemantik untuk suma orang yang ada saling bahu membahu untuk mensukseskan acara tersebut.

2. Pembiayaan
soal pembiayaan tentusaja menjadi penentu, dalam festival kali ini memang bekerjasama dengan DIREKTORAT PCBM KEMENDIKBUD namun lagi-lagi panitia tetap memiliki kewajiban untuk berinovasi mensuksesan acara dengan dukungan pembiayaan dari berbagai sumber, salah satu diantaranya adalah dengan diajaknya kerjasama beberapa sponsor dan disini panitia harus menerima kenyataan prosedur perusahaan yang tidak bisa secepat itu untuk mendukung acara. namun berkat komitment semua untuk Festival harus tetap berjalan dengan sukses.

3. Kareatifitas Optimal Tanpa Batas
segala keterbatasan tentu saja bukan merupakan kendala namun bukan berarti tidak bisa diselesaikan, berkat kerja keras, kreatifitas tanpa batas dan loyalitas maksimal para panitia bisa berjuang utnuk menyelenggarakan festival ini. bersyukur paniti Festival Budaya Sunyaragi 2019 adalah orang-orang yang mencintai seni dan budaya serta sejarah bangsa. yang masih memiliki setitik idealisme untuk terwujudnya aktualisasi seni dan budaya dan menghadirkannya didepan masyarkat luas, semua dengan alasan cinta seni dan budaya.

4. Keikhlasan Sumber Daya Manusia
sebuah rangkaian proses pekerjaan tak akan selesai jika hanya di kalkulasi dengan cara rumus matematika. terlebih jika dengan segala keterbatas, apalagi niat untuk mendapatkan keuntungan finansial. Keikhlasan pribadi yang terlibat dalam acara ini sangat luar biasa, ini merupakan pengalaman yang luar biasa baru ditemukan oleh penulis menyatu dan saling membahhunya pribadi-pribadi yang ikhlas dengan kesamaan niat yaitu dedikasi tanpa henti, totalitas tanpa batas untuk budaya nusantara, terlebih untuk Cirebon Raya. 


5. Niat Yang Sama
kesamaan visi dan misi menjadi sangat penting agar semua bisa terarah dan satu tujuan, niat yang sama tentu saja menjadi kekuatan untuk dapat menyelesaikan proyek Festival Budaya Sunyaragi 2019 dapat terwujud. Terlebih lagi ini adalah proyek pertama dan akan menjadi rule mode festival berikutnya. 

6. Kebanggaan dan Kebahagiaan Yang Sama
Sampai terselesaikannya acara Festival Budaya Sunyaragi 2019 tentu saja menjadi kebanggaan dan kebahagiaan semua stakeholders terlebih sebelumnya Wakil Walikota Cirebon dalam rapat persiapan sempat menyampaikan penyematan kepada panitia, bahwa acara ini harus jadi jangan hanya sampai pada rapat-rapat saja. ini tentu saja menjadi pecut dan penyemangat tim semua. untuk membuktikan bahwa masih ada pribadi pribadi yang siap dan cinta terhadap seni dan budaya. 

keberhasilan event festival budaya sunyaragi 2019 tentu saja karena kerjasama dan dukungan stakeholders pemerintah daerah wilayah 3 dan semua lapisan masyarakat yang turut serta meramaikan dan masyarakat yang hadir untuk meramaikan dan menyaksikan festival sunyaragi 2019. 

dari laporan panitia yang disampaikan bahwa barhasil menarik pengunjung taman air Gua Sunyaragi sebanyak 20.875 lebih pengunjung.

semoga Festival Budaya Sunyaragi 2019 dapat menjadi pemicu untuk festival Sunyaragi selanjutnya untuk lebih baik dan lebih sempurna, sehingga bisa lebih meriah dan spekatuler. 

tulisan ini lahir dari sudut pandang pribadi penulis sebagai bahan evaluasi diri dan mencoba berbagi dengan tujuan agar kita sebagai masyarakat Indonesia lebih mencintai seni dan budaya bangsa. 

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post